Sabtu, 24 September 2011

jeritan hati

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang  menginginkan sebuah revolusioner positif dalam kepemimpinannya. mengharapkan segala bentuk perbuatan atau tindakan yang dilakukannya bukan kepentingan pribadi atau kelompok namun berpikir untuk semua masyarakat yang dipimpinnya, tidak khilaf dari janji dan amanah yang digenggamnya. sekarang kita bisa melihat dari segala permainan para pemimpin, penegak hukum, pemegang amanah ataupun wakil rakyat yang kerjanya tidur disaat rapat. lupa dengan janji, harapan rakyat hari ini di abaikan, janji yang diabaikan.sudah banyak para pemimpin menjadikan jabatan hanyalah untuk kepentingan pribadi, keluarga ataupun kelompok. rakyat semakin menjerit, pemerintah semakin bersinergi dengan pribadinya, harapan rakyat hilang karena pemerintah yang tidak merakyat. kaki para pejabat tertutupi oleh sepatu yang dipakainya, yang menutupi segala kebusukan dari kaos kakinya yang busuk. kesadaran mulai hilang, rakyat semakin bingung dari celotehan-celotehan para pembuat kebjakan. undang-undang dibuat bukanlagi kepentingan bersama tetapi sudah menjadi kepentingan pribadi, sudah menjadi undang-undang harapan pribadi, dan kelompok.wahai saudaraku marilah kita membuka mata, buka pikiran, buka mata hati untuk melihat para pembuat kebijakn yang sedang sibuk untuk pribadinya masing-masing, tapi kita harus sadar bahwa semuanya akan berakhir pada waktunya.   

Jumat, 23 September 2011

Revolusi Indonesia

Pada hari Minggu tanggal 4 Maret 2007 telah terjadi serangan terhadap demokrasi. Yaitu ketika PAPERNAS sedang melakukan konferensi wilayah Jawa Timur, serangan ini dilakukan oleh gerakan sayap kanan yang menyebut namanya sebagai ( Front Anti Komunis ). Sekitar ratusan anggota FAKI melakukan tindakan kekerasan fisik ketika para aktifis PAPERNAS sedang melakukan pertahanan diri dari serangan mereka. Solidaritas kita untuk PAPERNAS sebab demokrasi yang selama ini didengungkan ternyata hanya milik kaum oportunis borjuis politik saja, hak – hak massa untuk berorganisasi telah dikebiri dan sentimen anti komunis masih terus saja menjadi alatnya.
Serangan ini merupakan konteks lain dari represi yang dilakukan oleh negara dan milisi sayap kanan menentang kehadiran kelompok kiri di Indonesia. Beberapa serangan kelompok sayap kanan ini terlihat juga dalam pembubaran diskusi yang diadakan Rumah Kiri mengenai Marxisme di Bandung. Negara bersama milisi sayap kanan beraliansi untuk merespon kekuatan politik progresif yang dibangun oleh pekerja dan gerakan sosial di Indonesia. Dan ini berhubungan dengan menjelangnya pemilu 2009 dimana banyak kekuatan staus quo yang ingin kembali menguasai politik. Gerakan yang dibangun oleh PAPERNAS ini memiliki cabang di 23 propinsi dan disekitar 140 kota.
Serangan terhadap PAPERNAS ini merupakan serangan terhadap seluruh kekuatan progresif dan gerakan sosial. Seluruh pekerja, pelajar, mahasiswa dan organisasi progresif harus membuat manifesto bersama untuk menolak serangan ini dan berjuang untuk tetap menjaga hak – hak demokrasi serta melawan seluruh kekerasan negara dan kaum reaksioner milisi FAKI. Dalam merespon serangan ini, kami peringatkan kepada gerakan pekerja untuk tidak begitu saja percaya terhadap kepolisian dan negara yang terkesan mereka membela hak – hak demokratis. Sebab polisi juga merupakan bagian dari tindakan opresif kapitalisme dan pro terhadap rejim imperialis, polisi Indonesia sangat bahagia dengan serangan terhadap kelompok kiri ini sebab apabila mereka tidak mendukung maka akan mendapat serangan juga. Kiri, pekerja dan gerakan mahasiswa harus secara segera melakukan kampanye organisir melawan kekerasan yang dilakuan oleh milisi sayap kanan dan dalam bagian kampanye ini bangunlah kekuatan independen dan berdasarkan atas kontrol demokratik mebangun milisi pertahanan diri.